JAKARTA- Pada perdagangan pekan lalu, harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) semakin menghangkat, bahkan catatan yang ada peningkatan harga initerlihat sangat signifikan.
Ditutup pada posisi MYR 2.099/ton pada Jumat, 17 Mei 2019, harga CPO di bursa Malaysia Derivatives Exchange berhasil membukukan penguatan mingguan sebesar 5,16% secara point-to-point.
Harga CPO amat dipengaruhi oleh keyakinan pelaku pasar akan peningkatan permintaan yang kemungkinan besar terjadi pada bulan Mei 2019.
Berdasarkan pengamatan tiga surveyor kargo (Amspec Agri Malaysia, Intertek Testing Services, dan Societe Generale de Surveillance), ekspor sawit Malaysia pada periode 1-15 Mei 2019 meningkat pada kisaran 4%-15% dibanding periode yang sama bulan sebelumnya.
Peningkatan ekspor tentu saja berpeluang menguras inventori minyak sawit yang sudah menggunung. Tercatat pada bulan April 2019, stok minyak sawit Negeri Jiran masih sebesar 2,7 juta ton atau lebih tinggi dibanding April 2018 yang hanya 2,1 juta ton.
Sebagai catatan, pergerakan harga CPO berjangka di Malaysia dapat dijadikan proxy untuk menilai harga di Indonesia. Itu karena perdagangan kontrak CPO derivatif di Malaysia merupakan yang paling aktif di kawasan Asia Tenggara, sehingga pergerakan harganya sangat cair.(rdh/net)